Sebuah fakta bahwa 9 dari 15 juara paralel bersarang di SELADA. Sebuah fakta juga banyak yang menganggap kelas kami tak kompak. Akhirnya, sebuah fakta pula, seorang Dita berani bicara dengan sinisnya, “Punya hak apa mereka yang tidak menjadi komunitas SELADA untuk berani bicara seperti itu?” *plok3, aku setuju!* .... (Mariana Widjaja)

Kamis, 24 Maret 2011

RENUNGAN Kamis, 24 Maret 2011



"... ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita." Tuhan, ingatkan aku bila pikiran dan hatiku hanya tertuju pada kekayaan semata. Sebab Engkaulah sumber hidup dan kebahagiaanku. Amin.

Pekan Prapaskah II (U) Sta. Katarina dr Swedia
Bacaan I: Yer. 17:5–10
Mazmur : 1:1–2,3,4,6; R: 40:5a
Bacaan Injil : Luk. 16:19–31


”Ada seorang kaya yang selalu ber­pakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis ber­nama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan se­mentara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihat­nya Abraham, dan Lazarus duduk di pang­­kuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supa­­­ya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan me­nyejukkan lidahku, sebab aku sa­ngat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa eng­kau telah menerima segala yang baik sewaktu hidup­mu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat me­nye­berang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau me­nyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia mem­pe­ringati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.” Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."



Renungan

Ada seorang miskin yang duduk termangu di depan rumahnya. Saat ia termenung, lewatlah seorang lelaki tua membawa seekor angsa. ”Peliharalah angsa ini dan angsa ini akan memelihara kamu!” ujar lelaki asing itu sambil menyerahkan angsa yang dibawanya. Lelaki miskin itu senang sekali mendapatkan angsa. Diberinya angsa itu makanan dan minuman secukupnya.

Keesokan harinya, lelaki itu amat gembira. Ia mendapatkan sebutir telur emas di dalam kandang angsa. Dengan gembira, ia menjual telur emas itu ke pasar. Hari berikutnya, angsa itu kembali bertelur emas. Pada hari kedelapan, lelaki ini berpikir, ”Angsa ini bertelur sehari hanya satu butir. Pastilah di dalam perutnya terdapat banyak telur emas. Mengapa saya harus menunggu setiap hari? Saya bisa mengambilnya sekaligus!” Dengan pikiran itu maka dibunuhnya angsa itu. Namun sayang, lelaki itu tidak mendapatkan apa-apa di dalam perut angsa tersebut. Saat ia tengah menyesali perbuatannya, lewatlah lelaki tua yang dahulu memberinya angsa. ”Sudah aku katakan, peliharalah angsa itu dan angsa itu akan memelihara kamu juga. Sekarang kamu kehilangan segalanya!” ujarnya sambil berlalu.

Kekayaan dapat membuat orang egois dan serakah. Kendati berkelimpahan, lelaki kaya dalam Injil tidak peduli akan nasib Lazarus yang miskin. Kekayaan juga dapat membuat orang lupa daratan, merasa memiliki segalanya sehingga tidak membutuhkan apa pun, termasuk Tuhan Allah.

Tidak ada komentar: