"... ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."
Pekan Prapaskah II (U) Sta. Katarina dr Swedia
Bacaan I: Yer. 17:5–10
Mazmur : 1:1–2,3,4,6; R: 40:5a
Bacaan Injil : Luk. 16:19–31
”Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain dari pada itu di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.” Tetapi kata Abraham: Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.Jawab orang itu: Tidak, bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat.Kata Abraham kepadanya: Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."
Renungan
Ada seorang miskin yang duduk termangu di depan rumahnya. Saat ia termenung, lewatlah seorang lelaki tua membawa seekor angsa. ”Peliharalah angsa ini dan angsa ini akan memelihara kamu!” ujar lelaki asing itu sambil menyerahkan angsa yang dibawanya. Lelaki miskin itu senang sekali mendapatkan angsa. Diberinya angsa itu makanan dan minuman secukupnya.
Keesokan harinya, lelaki itu amat gembira. Ia mendapatkan sebutir telur emas di dalam kandang angsa. Dengan gembira, ia menjual telur emas itu ke pasar. Hari berikutnya, angsa itu kembali bertelur emas. Pada hari kedelapan, lelaki ini berpikir, ”Angsa ini bertelur sehari hanya satu butir. Pastilah di dalam perutnya terdapat banyak telur emas. Mengapa saya harus menunggu setiap hari? Saya bisa mengambilnya sekaligus!” Dengan pikiran itu maka dibunuhnya angsa itu. Namun sayang, lelaki itu tidak mendapatkan apa-apa di dalam perut angsa tersebut. Saat ia tengah menyesali perbuatannya, lewatlah lelaki tua yang dahulu memberinya angsa. ”Sudah aku katakan, peliharalah angsa itu dan angsa itu akan memelihara kamu juga. Sekarang kamu kehilangan segalanya!” ujarnya sambil berlalu.
Kekayaan dapat membuat orang egois dan serakah. Kendati berkelimpahan, lelaki kaya dalam Injil tidak peduli akan nasib Lazarus yang miskin. Kekayaan juga dapat membuat orang lupa daratan, merasa memiliki segalanya sehingga tidak membutuhkan apa pun, termasuk Tuhan Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar