Sebuah fakta bahwa 9 dari 15 juara paralel bersarang di SELADA. Sebuah fakta juga banyak yang menganggap kelas kami tak kompak. Akhirnya, sebuah fakta pula, seorang Dita berani bicara dengan sinisnya, “Punya hak apa mereka yang tidak menjadi komunitas SELADA untuk berani bicara seperti itu?” *plok3, aku setuju!* .... (Mariana Widjaja)

Rabu, 06 April 2011

RENUNGAN Rabu, 6 April 2011



" Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak," Bapa, hanya Engkau yang baik dan kebaikan semata. Murnikanlah aku untuk dapat turut membagikannya dengan tulus. Amin.

Rabu, 6 April 2011
Pekan Prapaskah IV (U) St. Selestinus, Paus; Sta. Kresensia Hoess; St. Notker
Bacaan I: Yes. 49:8–15
Mazmur : 145:8–9,13cd–14–17–18; R: 8a
Bacaan Injil : Yoh. 5:17–30



Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pe­ker­ja­an itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barang siapa yang di­ke­hendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan peng­ha­kiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barang siapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa mendengar perkataan-Ku dan per­caya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mem­punyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.”
Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.




Renungan

Yesus mengindentifikasikan diri-Nya dengan Bapa di surga, teristimewa pada bidang yang menyangkut kepentingan dan kemakmuran manusia. Yesus bekerja terus, seperti Bapa terus bekerja sejak penciptaan. Kebaikan itulah yang menjadi acuan dan ukuran bagi benar atau tidaknya suatu tindakan atau perbuatan manusia. Pembenaran untuk setiap perbuatan atau kegiatan ialah sumbangan dalam melanjutkan karya penciptaan yang dimulai oleh Allah pada awal mula penciptaan.

Pekerjaan tidak tertuju demi keberuntungan kita saja, melainkan kebaikan dan kesejahteraan semua manusia. Memikirkan kepentingan sesama jauh lebih bernilai dibandingkan hanya terfokus pada ke-”aku”-an diri. Apakah kita mengedepankan kemakmuran semua orang atau hanya tertuju kepada diri kita sendiri atau kelompok kecil saja?

Tidak ada komentar: