Selasa, 12 April 2011
RENUNGAN Rabu, 13 April 2011
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Yoh. 8:31–42) Bapa di surga, beranikanlah aku untuk tetap mengakui dan percaya kepada-Mu apa pun yang terjadi. Amin.
Pekan Prapaskah V (U) St. Martinus I, Paus; Sta. Margaretha dr Metola
Bacaan I: Dan. 3:14–20,24–25,28
Mazmur : Dan. 3:52,53,54,55,56; R: 52b
Bacaan Injil : Yoh. 8:31–42
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka: ”Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata, Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya: ”Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: ”Kami tidak dilahirkan dari zina. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka: ”Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.”
Renungan
Bukan kartu keanggotaan atau ID yang serta-merta membuat seseorang menjadi anggota benaran. Keanggotaan sejati terlaksana manakala seseorang menjalankan dengan tulus dan tanpa pamrih cita-cita dan misi kelompok atau institusinya. Keturunan atau silsilah apalagi pertetanggaan tidak menjadikan seseorang memiliki kualitas kelompok secara pasti. Hal itu cuma salah satu dari sekian kemungkinan dan kesempatan. Kualitas dimiliki dan ditampakkan oleh perbuatan dan tindakan memperjuangkan cita-cita.
Surat baptis tidak menjamin bahwa seseorang menjadi orang Katolik yang militan. Praksis hidupnyalah yang membuktikan kekatolikan itu entah dengan atau tanpa surat baptis. Aksesoris keagamaan tidak menjamin keaslian keanggotaan. Komitmen kepada identitas sejati dalam tindakan, spiritualitas, dan pergaulanlah bukti keanggotaan autentik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar